Yang dimaksud dengan istiqomah di sini terdapat tiga pendapat di kalangan ahli tafsir:
[1] Istiqomah di atas tauhid, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Bakr Ash Shidiq dan Mujahid,
[2] Istiqomah dalam ketaatan dan menunaikan kewajiban Allah, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abbas, Al Hasan dan Qotadah,
[3] Istiqomah di atas ikhlas dan dalam beramal hingga maut menjemput, sebagaimana dikatakan oleh Abul ‘Aliyah dan As Sudi. Dan sebenarnya istiqomah bisa mencakup tiga tafsiran ini karena semuanya tidak saling bertentangan.
Ada beberapa sebab utama yang bisa membuat seseorang tetap teguh dalam keimanan. Diantaranya:
Pertama : Memahami dan mengamalkan dua kalimat syahadat dengan baik dan
benar.
Kedua : Mengkaji Al Qur’an dengan menghayati dan merenungkannya.
Ketiga : Iltizam (konsekuen) dalam menjalankan syari’at Allah swt.
Keempat : Membaca kisah-kisah orang sholeh sehingga bisa dijadikan uswah
(teladan) dalam istiqomah.
Kelima : Memperbanyak do’a pada Allah swt agar diberi keistiqomahan.
1. Dari Abu ‘Amr, ada yang mengatakan Abi Amrah Sufyan bin Abdullah ra., ia berkata : “Saya berkata kepada Rasulullah : “Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepada saya suatu ucapan yang mengandung ajaran Islam dan saya tidak akan bisa menanyakan kepada orang selain engkau !” Beliau menjawab : “Katakanlah, saya beriman kepada Allah, kemudian teguhlah kamu dalam pendirian itu . (HR.Muslim)
2. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Biasakanlah kalian dalam mendekatkan diri kepada Allah dan berpegangteguhlah pada keyakinan kalian. Ketahuilah, tidak ada seorang pun di antara kalian yang selamat karena amal perbuatannya.” Para sahabat bertanya : “Tidak juga engkau wahai Rasulullah ?” Beliau menjawab : “Tidak juga saya, kecuali jika Allah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.” (HR.Muslim)
0 komentar:
Posting Komentar