Hadits shahih tentang bid'ah


Bid’ah adalah perbuatan yang dikerjakan tidak menurut contoh yang sudah ditetapkan. Termasuk menambah atau mengurangi ketetapan. Definisi lebih detail dijelaskan oleh Al-Baihaqi, dibagi menjadi 2 bagian, yaitu
·   1. Bid’ah sesat (dholalah) adalah perkara yang baru yang bertolak belakang dengan Al-Quran, sunnah, dan pendapat yang dijadikan kesepakatan oleh sahabat (ijma).
·   2. Bid;ah baik (hasanah) adalah perkara baru yang tidak bertentangan dengan Al-Quran, sunnah, dan pendapat sahabat.
Berikut hadits yang menyatakan mengenai bid’ah.

1. Dari Jabir., ia berkata : “Apabila Rasulullah SAW berkhutbah, kedua matanya memerah, suaranya dan kelihatan sangat marah seakan-akan beliau seorang panglima yang kejam, seraya bersabda : “(Hati-hatilah) Dari pagi sampai sore musuh mengancam kalian!” Selanjutnya beliau bersabda : “Aku diutus sedangkan hari kiamat itu bagaikan dua jari ini, sambil mensejajarkan jari telunjuk dan jari tengah. Beliau bersabda : “Ketahuilah bahwa sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad SAW dan sejelek-jelek perkara agama sepeninggalku adalah melakukan sesuatu yang baru dalam agama, yang demikian itu disebut bid’ah dan setiap bid’ah itu pasti sesat.” Selanjutnya bersabda : “Aku lebih utama (dalam segala hal) dibanding orang mukmin yang lain. Siapa saja meninggalkan hutang atau keluarga yang tersia-sia, maka sayalah walinya atas tanggungan.” (HR. Muslim)

2. Dari ‘Aisyah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda : “Siapa saja yang menngada-ada tentang sesuatu dalam urusan (agama) kami, yang tidak kami perintahkan, maka hal itu ditolak.” (HR Bukhari dan Muslim) Dalam hadis riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda : “Siapa saja yang mengerjakan suatu pekerjaan yang tidak cocok dengan syariat kami, maka ditolak.”
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment

0 komentar:

Posting Komentar